Sunday, June 22, 2008

Mengubah Diri Untuk Menang

Aku menemukan sebuah kutipan tulisan dari Jennie S. Bev. Wanita ini adalah satu-satunya penulis asal Indonesia yang telah menerbitkan 20 buku dan 900 artikel di manca negara. Ia bermukim di Kalifornia Utara, Amerika.

Judulnya mengubah diri untuk menang, memang bukan judul aslinya. Namun sudah kutipan dari buku manajemen pemasaran terbaru, yaitu : 15 Secrets Every Network Marketer Must Know. Tulisan ini saya kutip dari website tentang Melilea Internasional.

Begini artikelnya :
Salah satu sahabat saya sejak zaman kuliah tiba-tiba menghubungi saya kembali setelah beberapa lama tidak berkontak. Tampaknya bisnis keluarganya sedang mengalami masalah. Ditambah dengan keadaan ekonomi makro yang kurang mendukung jenis bisnis yang ditekuninya tersebut, ia sangat mengharapkan dukungan dan masukan dari teman-temannya, termasuk teman-teman lama yang sudah lama tidak bersua.

Tampaknya kegelisahan hatinya sudah sangat mendalam. Keadaan mental serupa ini pernah saya alami ketika baru saja memulai perjalanan hidup saya di tanah rantau. Seakan-akan hanya faktor-faktor dari luar saja yang mempunyai makna dalam kehidupan saya. Ketika sulit mencari kerja, hati gundah gulana. Ketika sulit mencari network yang bisa memberi masukan, hati juga gelisah. Ketika memulai kerja di tempat baru, hati juga tidak tenteram.

Saat itu saya “menyalahkan” faktor-faktor luar tersebut sebagai “sumber” dari kegelisahan hati saya. Saya “menyalahkan” juga keadaan-keadaan yang tidak memungkinkan saya untuk langsung melesat tinggi di tanah rantau. “Seandainya saja” sering muncul dalam benak saja.

Fortunately, saya cepat “sadar” dari keadaan yang salah kaprah ini. Arti hidup dan kedamaian hati berasal dari dalam diri, terlepas dari seberapa buruknya keadaan di luar diri kita sendiri. Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana cara mencapai tahap ini?

Pertama, sadarilah (be aware) bahwa yang menciptakan kegelisahan adalah benak kita sendiri. Faktor luar hanyalah backdrop (latar belakang) diri Anda. Itu bukanlah Anda, itu tidak mengidentifikasikan Anda. Jangan cari “kambing hitam.”

Misalnya, “Saya kan bukan anak konglomerat, mana bisa saya memulai bisnis yang pasti sukses?” Atau, “Saya ini kan fisiknya lemah, jadi saya tidak masuk perguruan tinggi. Mana kuat saya belajar bertahun-tahun, wong satu malam saja saya sudah teler?” Ingatlah, begitu banyak orang yang sukses walaupun hidupnya penuh kekurangan, baik fisik maupun finansial.

Kedua, “energi” untuk mengubah diri sendiri berasal dari dalam diri, bukan dari hal diskusi dengan teman-teman dan dukungan moral dari sahabat-sahabat. Orang lain hanya bisa melihat dari persepsi mereka sendiri berdasarkan apa yang mereka pernah alami, namun Andalah agent of change diri sendiri, bukan orang lain. Sadarilah hal ini. Jangan sekali-kali mengandalkan input dari luar untuk menentukan jalan hidup kita.

Ketiga, perubahan terjadi dengan seketika, bukan berangsur-angsur. “Saya baru tahu tentang itu hari ini, masa saya mesti berubah saat ini juga? Kasih waktu dong buat saya berubah.” Wah, ini salah kaprah. Perubahan terjadi instan (prinsip Zen). Begitu ada awareness bahwa sesuatu mesti diubah, saat itu pula perubahan terjadi. Pencerahan terjadi, maka pola berpikir pun mendapatkan input baru untuk mengubah sudut pandang (paradigm).

Keempat, percayalah akan kemampuan diri sendiri untuk berubah. Tidak ada faktor yang menyebabkan diri berubah, hanya dirimu sendiri saja. Jangan salahkan unsur-unsur dari luar ketika mengalami kegagalan, namun carilah jalan senantiasa untuk mencapai kemenangan.

Terakhir, belajarlah untuk bisa membedakan yang mana adalah faktor-faktor luar dan yang mana adalah faktor-faktor dalam. Lantas, buang faktor-faktor luar yang tidak mendukung pencapaian kemenangan. Isilah diri dengan faktor-faktor yang memberi tambahan kualitas pengambilan keputusan untuk mencapai sukses. Anda pasti bisa berubah dan pasti menang. Luar biasa

No comments:

Categories

ARCHIVES